Lempah Kuning, Warisan Budaya Takbenda Pulau Bangka

Pernahkah #SahabatDikbud mencicipi Lempah Kuning? Makanan khas yang berasal dari Pulau Bangka ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda pada Januari 2015. Lempah KUNING adalah wujud ekspresi masyarakat Pulau Bangka dalam menggambarkan lingkungan tempat tinggalnya yang dekat dengan laut. Makanan ini terbuat dari bahan-bahan alami seperti udang, ikan, dan sayuran yang dimasak dengan rempah-rempah dan santan kelapa. Rasa pedas dan asamnya membuat lempah kuning begitu disukai oleh para penduduk setempat. Selain rasa yang unik, proses pembuatan lempah kuning juga cukup rumit. Para pengguna harus memastikan bumbu-bumbunya tercampur merata agar rasa lempah kuning tetap terjaga. Bahkan di beberapa daerah, para pengguna harus mengumpulkan rempaha secara manual untuk menambahi cita rasa makanan ini. Menurut Drs H Muhamad Faisal Syam SIP MSi., Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKBUD), warisan budaya takbenda adalah bagian penting dari identitas suatu daerah atau negara. "Kami ingin masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal dan menghargai budaya takbenda," ujar beliau saat memberikan pidato di acara peluncuran program DIKBUD #RabuMaju https://t.co/V3You8wjC4 . Acara ini juga merupakan salahsatu upaya DIKBUD untuk melestarikan budaya takbenda di Indonesia termasuk warisan budaya makanan seperti lempa kuning Pulau Bangka. Peluncuran program DIKBUD #RabuMaju https://t.co/V3You8wjC4 juga didampingi oleh para tokoh masyarakat setempat serta beberapa organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan budaya lokal seperti Yayasan Bina Desa Nusantara (YBDN). Para tokoh tersebut berharap agar warisan budaya takbenda Indonesia tidak hilang akibat perkembangan zaman modern saat ini."Kami berharap generasi milenial bisa mendengarkan cerita tentang lempa kuning dan melestarikannya," ujar salahsatu tokoh setempat saat memberikan pidato di acara peluncuran program DIKBUD #RabuMaju https://t.co/V3You8wjC4 .